Berikut kebiasaan kebiasaan yg sering dilakukan oleh para Remaja sekarang :
1. Merokok
Berdasarkan survei yang dilakukan salah satu lembaga diketahui bahwa 37 persen pelajar di Indonesia dilaporkan biasa merokok.Ia mengatakan bahwa jumlah masyarakat Indonesia yang merokok tergolong tinggi, bahkan keempat terbesar di dunia setelah China, Amerika Serikat, dan Rusia.Bahkan, untuk kalangan pelajar saja, diketahui bahwa enam dari 10 di antara mereka terpapar asap rokok selama di rumah dan lebih mengejutkan lagi, ada tiga di antara 10 pelajar tersebut menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun.
Padahal, kata dia, secara jelas sudah diketahui bahwa dampak asap rokok bagi anak jelas memengaruhi tumbuh kembang anak dan akan menimbulkan penyakit infeksi saluran napas bagian bawah sehingga anak sering batuk dan pilek, penyakit asma, penyakit teliga tengah, kelambatan pertumbuhan dan menurunnya fungsi paru.Untuk itu, diimbau kepada semua guru sebaiknya tidak merokok, apalagi saat memberikan materi pelajaran bagi siswanya. Jika dilakukan, tentu siswa secara tidak langsung akan meniru perilaku buruk guru untuk merokok.
“Mengingat tingginya jumlah perokok, sudah sangat perlu adanya regulasi dalam pengendalian dampak rokok,” katanya.(sumber http://www.hidayatullah.com )
2. Mabuk Mabukan
Mabuk mabukan, pada saat ini sudah menjadi masalah yang sangat konpleks sehingga perlu penanganan secara konsepsional. Karena tidak sedikit dampak yang dihasilkan dari tingkah laku mabuk-mabukan atau paling tidak merupakan faktor pencetus terhadap tindakan-tindakan kriminal.
Perilaku mabuk-mabukan dikalangan remaja ini, juga menjadi sebuah masalah besar bagi masyarakat disekitarnya dan dikhawatirkan akan menjadi budaya bagi sebagian remaja
Apakah yg mendasari Para Remaja Melakukan Hal ini :
1. Ketidak harmonisan dalam keluarga Adapun kualitas rumah tangga atau kehidupan keluarga jelas memainkan peranan paling besar dalam membentuk kepribadian remaja delinkuen.
2. Pengaruh lingkungan teman bermain Lingkungan yang tidak sehat, seperti lingkungan dengan banyaknya anggota masyarakat yang menyimpang akan sangat berpengaruh pada perilaku anakanak. Jenis penelitian ini adalah deskriftip kualitatif. Data yang di perolah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kurangnya keharmonisan di dalam rumah tangga membuat remaja melakukan mabuk-mabukan dan ditambah lagi dari pengaruh lingkungan teman bermain yang membuat remaja melakukan mabuk-mabukan. Kemudian hukum menurut agama islam yang kurang pemahaman secara mendalam oleh
remaja-remaja tersebut.
3. Pergaulan Bebas
BEBERAPA waktu lalu, kita dikejutkan oleh sebuah hasil survey yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkesprov) Aceh pada 2012 lalu, di mana Kota Lhokseumawe menduduki peringkat pertama terbanyak pelaku seks pranikah di kalangan pelajar, yaitu 70%, menyusul Banda Aceh sebanyak 50% (Serambi, 15/2/2013).
Tidak hanya itu, dari data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tentang Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia pada 2002-2003, dilaporkan bahwa remaja yang mengaku memiliki teman yang pernah berhubungan seksual sebelum menikah pada usia 14-19 tahun, saat itu masih pada angka 34,7% untuk remaja putri dan 30,9% untuk remaja putra. Sedangkan temuan terakhir sudah menunjukkan peningkatan sampai menyentuh 93.7% (Seputar Indonesia, 24/2/2012).
Temuan berdasarkan survei atau penelitian semacam ini bukanlah merupakan berita yang menggembirakan. Tapi itulah kenyataan mengemuka yang hadir dalam kehidupan kita. Lunturnya budaya malu dalam diri remaja lebih banyak disebabkan keinginan mereka untuk mendapat pengakuan dari masyarakat bahwa mereka eksis dan pantas untuk dianggap bagian dari masyarakat tersebut. Sehingga hal itu menyebabkan pergeseran nilai-nilai ketimuran yang dianut, termasuk dalam masalah seks di usia remaja.
Berikut Survey dari SCTV tentang pergaulan bebas remaja
4. Menkonsumsi Obat Obatan Terlarang
Dewasa ini banyak anak-anak remaja, anak muda yang
hidupnya tergantung dengan obat-obatan terlarang. Ini merupakan salah
satu buah dari masalah yang beredar di masyarakat yaitu mulai pecahnya
atau rapuhnya pernikahan atau keluarga.
Tahap-tahap seorang anak bisa menjadi pecandu obat-obatan, yaitu:
- Tahap coba-coba, pada tahap ini anak remaja mencoba karena melihat teman-temannya menggunakan atau ditantang oleh temannya sehingga dia coba.
- Tahap pemakaian sosial atau rekreasional, jadi orang-orang mulai menggunakan obat-obat ini bukan untuk coba-coba lagi tapi untuk konteks atau suasana yang bersifat rekreasi, pesta dengan teman.
- Sudah mulai ada usaha untuk mendapatkan, namun tetap pada tahap ketiga ini sebetulnya pemakaiannya belum begitu kronis dan akut sehingga pemakaiannya lebih dari sosial tapi mulai membeli untuk kepentingan sendiri.
- Yang lebih serius adalah orang ini mulai mecandu dan pada nuansa dia tidak mendapatkan obat, hidupnya akan sangat terpengaruh, dia tidak bisa tenang, terganggu sekali.
Ada beberapa jenis obat adalah sebagai berikut:
- Halusinogen, adalah obat-obat yang bisa menimbulkan efek halusinasi yaitu membayangkan sesuatu yang tidak nyata. Waktu orang memakainya dia seolah-olah merasakah hidup di dalam dunia yang lain merupakan visi, impian yang tiba-tiba sangat indah sekali, jadi dia dibawa ke dunia impian. Misalnya LSD, PCP, Angel dust atau debu-debu malaikat.
- Opiet, termasuk morfin. Opiet membuat kita rasanya tidak lagi merasakan perasaan-perasaan kita yang tidak enak, yang menyakitkan, yang menyedihkan. Kita itu dibuat seolah-olah kebal tidak lagi merasakan kehidupan yang nyata.
- Stimulan, misalnya kokain. Kokain ini efeknya adalah membuat kita lebih bersemangat, berenergi, kokain ini juga membuat kita terangsang lagi untuk mencipta, memikirkan hal-hal yang harus diciptakan.
- Yang cukup terkenal adalah heroin, heroin sebetulnya mempunyai efek seperti opiet yaitu membawa kita tidak lagi terlalu merasakan perasaan-perasaan, kita menjadi tenang. Dan yang sejenis, mempunyai efek yang serupa adalah ganja atau yang lebih terkenal dengan nama mariwana, mariwana juga membawa kita menerawang tapi efeknya tidak seperti halusinasi atau yang ditimbulkan halusinogen.
- Yang paling umum dipakai adalah obat-obat ekstasi, biasanya obat ini dikonsumsi oleh orang-orang yang berada, yang punya uang sebab ekstasi mahal.
Ciri-ciri anak yang terkena obat-obatan, sbb:
- Adanya perubahan perilaku, tiba-tiba anak ini tidak suka bergaul dengan teman-temannya yang dulu.
- Mereka lebih banyak meminta uang, biasanya kalau tiba-tiba anak remaja membutuhkan uang yang banyak ada kecenderungan dia mulai menggunakan obat.
- Mereka mulai berbohong
- Perilakunya mulai melawan kita kalau keinginannya tidak dituruti.
Hal yang perlu dilakukan oleh kita sebagai orangtua adalah:
- Kita paksa dia mengaku, kemungkinan dia nggak akan mengaku jadi cara terampuh adalah tidak memberikan uang lagi.
- Membawanya ke seseorang untuk dibimbing secara pribadi, dan kalau dia sudah mecandu perlu dilakukan ditoksifikasi yaitu pelepasan dari ketergantungan.
- Setelah pelepasan, kita masuk ke akar masalahnya misalnya masalah dengan keluarga, dia tidak diterima atau dia terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan jadi kita koreksi.
- Merehabilitasi dia kembali terjun ke masyarakat. Untuk hal ini kita harus melengkapi diri dengan keterampilan hidup yang lain, keterampilan mengatasi stres yang lain.Petiklah pelajaran dari semua yg terjadi dan janganlah mudah terpengaruh.Untuk para perempuan :Bismillah~kata pak ustadz
Lelaki yang gentle itu..
bukan yang memberimu kegalauan,
tapi memberimu kebahagiaan,
bukan yang mengajakmu pada hubungan tanpa ikatan (pacaran),
tapi yang mengajakmu pada ikatan yang halal (pernikahan),
bukan yang bawa seikat mawar,
tapi yang bawa sebuah mahar,
bukan yang mendatangimu, lalu bilang i love you, "maukah jadi pacarku"
tapi yang datang pada ayahmu, meminta restu untuk menikahimu.
0 Response to "Tingkah Laku Remaja Saat ini"
Posting Komentar